Pemerintah Diminta Pertimbangkan Pelaksanaan PTM

  • Bagikan

JAKARTA – Kasus Covid-19 varian Omicron semakin meningkat penularannya. Sejalan dengan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas 100 persen, penyelenggaraan tersebut diharapkan dapat dievaluasi.

Direktur Pasca Sarjana Universitas Yayasan Rumah Sakit Islam Islam (YARSI) Tjandra Yoga Aditama menuturkan, ada beberapa pertimbangan untuk pelaksanaan PTM. Pertama adalah adanya rekomendasi dari lima Organisasi Profesi Dokter Spesialis (Anak, Paru, Penyakit Dalam, Jantung dan Anastesi) agar anak dan keluarga tetap diperbolehkan memilih PTM atau pembelajaran jarak jauh (PJJ).

“Anak dan keluarga baiknya tetap diperbolehkan memilih PTM atau PJJ. Anak dengan komorbid memeriksakan diri dulu, kelengkapan imunisasi untuk dapat ikut PTM serta mekanisme kontrol dan buka tutup sekolah,” kata dia, Selasa 25 Januari 2022.

Ia melanjutkan, lima Organisasi Profesi Spesialis pun menyampaikan bahwa anak bisa saja mengalami komplikasi berat, yaitu multisystem inflammatory in children associated with Covid-19 (MIS-C), dan bukan tidak mungkin juga ada komplikasi Long Covid.

Begitu juga dengan pendapat para pakar beberapa negara, antara lain dari South Dakota Amerika Serikat, juga mulai membicarakan kemungkinan Long Covid pada anak.

Pertimbangan lainnya adalah kasus Covid-19 yang terus meningkat, di mana ada kecenderungan peningkatan angka kepositifan yang menunjukkan potensi penularan di masyarakat. Apalagi, angka transmisi local varian Omicron juga terus meningkat. “Kita tentu tidak ada yang ingin ada dampak seperti ini terjadi pada anak-anak kita,” tutup dia. (jpg)

  • Bagikan